Tahapan Kehidupan

Persiapan yang Patut Dilakukan Jika Berencana Tambah Momongan

Kehadiran buah hati merupakan anugerah yang membahagiakan dalam rumah tangga. Rasanya tentu senang sekali ya bila suasana rumah menjadi lebih ceria sejak si kecil lahir. Bahkan, keceriaan tersebut dianggap makin lengkap bila sebuah rumah tangga dikaruniai lebih dari satu orang anak.

Merealisasikan rencana tambah momongan tentu sah-sah saja dilakukan setiap pasangan suami istri. Namun, bukan berarti hal tersebut boleh dilakukan begitu saja tanpa disertai persiapan memadai. Ingatlah bahwa setiap hal yang terjadi dalam rumah tangga berkaitan dengan masa depan keluarga, termasuk jumlah anak. Keinginan memberikan adik untuk buah hati sebaiknya diwujudkan jika sudah melakukan beberapa persiapan penting berikut ini:

Persiapan Penting Sebelum Memberikan Adik untuk Buah Hati

1. Kesiapan Mental dan Fisik Kedua Orang Tua

Hal pertama yang mesti disiapkan bila ingin menambah anak adalah kesiapan mental dan fisik kedua orang tua. Kondisi fisikmu dan pasangan berkaitan erat dengan kesehatan calon buah hati. Pastikan bahwa kamu dan pasangan berada dalam kondisi kesehatan prima dan batas usia yang aman untuk punya buah hati lagi.

Selain fisik, kesiapan mental pun tidak kalah esensial sewaktu ingin menambah momongan. Ingatlah bahwa memiliki buah hati yang baru membuatmu dan pasangan harus meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya ekstra. Urusan membagi perhatian secara adil untuk sang kakak dan adiknya juga tidak boleh dianggap remeh agar tidak menimbulkan kecemburuan antara saudara. Pahami bahwa si kakak dan adiknya tentu mempunyai sifat berbeda sehingga butuh pola pengasuhan yang juga berbeda. Mentalitas matang sebagai orang tua adalah suatu keharusan supaya kehadiran buah hati yang berikutnya terasa lancar dan menyenangkan.

2. Kesiapan Sang Kakak

Rencana tambah momongan kini bukan hanya tentang kesiapan orang tua, melainkan juga kesiapan sang kakak. Idealnya, jarak usia antara seorang anak dengan adiknya minimal 18 bulan. Pada usia tersebut, balita dianggap mulai mandiri karena sudah selesai disapih dan lulus toilet training. Dengan demikian, orang tua bisa berupaya membagi perhatian secara adil untuk si kecil serta adiknya.

Kesiapan sang kakak untuk memiliki adik juga dapat ditunjukkan melalui beberapa sikap berikut ini:

  • Terlihat bersemangat ketika membicarakan tentang adik.

  • Sering berbicara tentang tugasnya sebagai kakak bila kelak sudah punya adik.

  • Merasa iri kepada teman atau saudara sebaya yang baru memiliki adik.

  • Mau berbagi banyak hal (misalnya makanan dan mainan) dengan orang lain, seperti orang tua atau teman sebaya.

3. Perencanaan Rehat Ibu Menjelang Momen Kelahiran

Salah satu hal krusial yang kerap luput dari perhatian para orang tua ketika hendak tambah momongan adalah momen rehat ibu menjelang kelahiran. Kondisi usia kandungan yang semakin tua tentu membuat calon ibu kesulitan melakukan rutinitas sehari-hari, seperti bekerja, berbisnis, dan atau mengurus rumah tangga. Oleh karena itu, beberapa persiapan ini wajib dilakukan menjelang kelahiran buah hati selanjutnya:

  • Rencana pengajuan cuti kerja atau rehat dari urusan bisnis dalam kurun waktu tertentu.

  • Keberadaan Asisten Rumah Tangga (ART) atau pengasuh anak yang akan membantu kegiatan rumah tangga.

  • Kondisi keluarga besar (orang tua atau kakak adik) yang siap membantu mengasuh anak untuk sementara waktu.

4. Kelangsungan Karier Ibu Pasca Tambah Momongan

Tak banyak orang tua yang memikirkan kelangsungan karier sang ibu pasca tambah momongan. Kemampuan untuk mempertahankan karier setelah memiliki satu anak belum tentu dapat tetap berlangsung lancar setelah tambah momongan. Padahal, sebagian wanita modern menganggap bahwa karier bukan sekadar tentang mata pencaharian tetapi juga soal pengembangan potensi diri sendiri.

Kalau kamu dan pasangan berencana menambah momongan dalam waktu dekat, pastikan bahwa kelangsungan karier setelah menambah momongan turut jadi bahan diskusi. Seorang ibu berhak untuk tetap menjalani hal yang disukainya tanpa mengabaikan peran sebagai orang tua.

5. Situasi Rumah yang Memadai

Tambah momongan merupakan rencana besar yang membuat para orang tua harus mempertimbangkan situasi rumah. Jangan sampai kelayakan rumah yang kurang memadai malah mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak di masa depan. Beberapa poin utama yang butuh perhatian khusus jika berencana memberikan adik untuk si kecil, yaitu:

  • Kapasitas rumah cukup untuk memiliki lebih dari satu anak. Seiring bertambahnya usia, anak-anak membutuhkan lebih banyak ruangan di rumah untuk beraktivitas atau memenuhi batas privasi masing-masing.

  • Ketersediaan kamar masih mencukupi. Tak hanya menyiapkan kamar pribadi untuk anak di masa depan, keberadaan kamar tambahan juga penting bagi pengasuh anak yang akan tinggal di rumah.

  • Kondisi rumah memenuhi kriteria hunian sehat, antara lain mendapatkan sinar matahari yang cukup, sirkulasi udara lancar, bebas tumpukan barang tak terpakai, serta bebas polusi. Rumah yang sehat memberikan banyak manfaat untuk mendukung tumbuh kembang dan kesehatan anak, terutama bayi baru lahir.

  • Lingkungan rumah memberikan kesan positif yang siap mendukung tumbuh kembang anak, misalnya lokasi strategis, keamanan terjaga, dan kualitas udaranya tergolong baik. Kalau kamu dan pasangan sedang berencana pindah rumah ke lokasi yang lebih baik, maka sebaiknya keinginan tambah momongan ditunda hingga menempati rumah baru.

6. Kondisi Finansial yang Stabil

Pertimbangan menambah momongan juga berhubungan langsung dengan kondisi finansial keluarga. Literasi keuangan seputar cara saving uang, investasi, dan upaya menambah pendapatan harus dipahami agar kebutuhan keluarga dapat terpenuhi. Maklum saja, banyak persiapan finansial yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa buah hatimu mempunyai kualitas hidup yang layak.

Hal-hal yang mesti diperhatikan saat hendak menambah anak adalah sebagai berikut:

  • Biaya untuk merawat calon buah hati selama berada dalam kandungan hingga proses kelahiran.

  • Dana khusus untuk menunjang kesehatan buah hati, seperti perawatan pasca kelahiran, imunisasi, biaya pengobatan (jika anak sakit atau mengalami kondisi kesehatan khusus), serta kebutuhan makanan bergizi.

  • Investasi pendidikan mulai dari usia dini hingga menjelang dewasa.

  • Pengeluaran tambahan untuk mengembangkan minat dan bakat anak, misalnya biaya les dan kursus.

  • Kebutuhan tersier anak, seperti bujet membeli mainan dan gadget serta liburan.

  • Asuransi kesehatan anak yang disiapkan sejak baru lahir.

Persiapan hidup berupa asuransi kesehatan untuk anak dan seluruh anggota keluarga lainnya memang tak boleh dianggap remeh. Asuransi adalah bentuk proteksi yang melindungi keluarga dari risiko kesehatan dan gangguan finansial tak terduga. Kamu jadi tak perlu meresahkan tentang kesehatan dan pengeluaran besar tak terduga jika anak atau anggota keluarga lainnya tiba-tiba sakit.

Soal urusan memilih asuransi kesehatan, ada BCA Life Perlindungan Kesehatan Ultima yang siap menjadi solusi terbaik. Produk asuransi kesehatan BCA Life ini menyediakan beragam manfaat proteksi, antara lain penggantian biaya rawat inap, rawat jalan, pembedahan, perawatan penyakit kritis, perawatan kecelakaan, serta santunan kematian. Usia masuk asuransi BCA Life Perlindungan Kesehatan Ultima memiliki rentang luas, yaitu berkisar dari 30 hari hingga 70 tahun.

Upaya memberikan perlindungan kesehatan bagi anak maupun anggota keluarga lainnya jadi makin mudah bila kamu memilih asuransi berkualitas tersebut. Keresahan terhadap risiko kesehatan dan finansial pun tak akan membuatmu cemas lagi setelah memperoleh proteksi asuransi sesuai kebutuhan


PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life)

Senantiasa Melindungi Anda #BCALife2023

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan