Tahapan Kehidupan

Rekomendasi Olahraga Nyaman dan Minim Cedera Bagi Lansia

Pertambahan usia tak boleh dijadikan alasan untuk enggan berolahraga. Faktanya, olahraga merupakan salah satu bagian dari pola hidup sehat yang mesti dilakukan seluruh kalangan usia, tak terkecuali lansia. Kebiasaan positif ini memang sebaiknya dimulai sejak dini. Namun, sejatinya tak ada kata terlambat jika para lansia baru hendak memulainya saat memasuki usia senja.

Jangan terjebak dalam anggapan keliru bahwa olahraga rentan membuat lansia cedera. Kenali manfaatnya bagi lansia serta beragam pilihan olahraga yang tepat supaya tubuh selalu sehat dan terhindar dari risiko cedera.

Beragam Manfaat Olahraga Bagi Kesehatan Lansia

Para lansia bisa mendapatkan beberapa manfaat olahraga bagi kesehatan berikut ini bila melakukannya secara teratur:

  • Memperlancar peredaran darah.

  • Memperkuat sendi dan otot.

  • Mempertahankan massa otot sehingga tubuh tetap kuat dan metabolisme berlangsung optimal.

  • Menjaga kesehatan serta fungsi otak sekaligus meminimalkan risiko penyakit, seperti alzheimer dan demensia.

  • Menjaga berat badan agar tetap stabil.

  • Meminimalkan risiko berbagai penyakit, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan jantung.

  • Mengurangi risiko stres dan gangguan mental, seperti depresi, kecemasan berlebihan, atau post power syndrome yang rentan terjadi pada lansia.

  • Membuat lansia tetap dapat produktif dan hidup mandiri.

Kenali Jenis Olahraga yang Tepat untuk Lansia

Para lansia yang ingin aktif bergerak memang harus lebih selektif menentukan jenis olahraga yang tepat agar terhindar dari risiko cedera. Tak perlu takut bergerak karena beberapa pilihan olahraga ini tergolong aman bagi lansia:

  • Berjalan kaki: jalan kaki dapat dikategorikan sebagai olahraga jika dilakukan dengan durasi dan kecepatan tertentu. Kegiatan fisik ringan yang satu ini sangat tepat bagi para lansia yang tidak memiliki masalah otot dan sendi. Berjalan kaki dapat membakar kalori berlebih dalam tubuh, menyehatkan jantung, serta memperkuat otot dan sendi kaki. Lakukan dengan hati-hati supaya keseimbangan tubuh tidak terganggu dan risiko jatuh lebih kecil.

  • Bersepeda: lansia yang aktif bergerak dan terbebas dari gangguan otot atau sendi sangat direkomendasikan untuk bersepeda. Olahraga ini memang menyenangkan karena tidak hanya menyehatkan tubuh tetapi juga memberikan efek relaksasi. Gunakan perlengkapan yang memadai setiap kali hendak bersepeda, seperti helm serta pelindung siku dan lutut. Para lansia juga harus cermat memilih rute bersepeda yang medannya aman dan tidak terlalu jauh sehingga risiko cedera atau kelelahan semakin kecil.

  • Renang: Aktivitas olahraga air ini sangat ampuh memperlancar pernapasan dan mendukung proses penurunan berat badan. Tak hanya itu saja, renang juga direkomendasikan bagi lansia yang memiliki riwayat penyakit sendi, otot, dan saraf karena bermanfaat meringankan gejala nyeri.

  • Taichi: meskipun olahraga Tiongkok kuno ini terkesan sederhana dengan tempo lambat, taichi nyatanya termasuk ilmu bela diri. Gerakannya mengombinasikan teknik pernapasan dan keterampilan energi. Lansia yang aktif melakukan olahraga taichi akan terlatih mengelola sistem pernapasan secara efektif. Selain itu, manfaat taichi juga memberikan efek rileks sekaligus melenturkan otot-otot tubuh tanpa menimbulkan risiko cedera.

  • Yoga Kursi: yoga konvensional yang dilakukan di lantai memberikan tekanan cukup besar bagi otot dan sendi sehingga berisiko menimbulkan cedera, terutama bagi lansia yang sebelumnya tidak aktif berolahraga. Namun, ada solusi lain yang dapat dipilih, yaitu yoga menggunakan kursi. Modifikasi ini membuat proses latihannya lebih mudah serta jauh lebih minim cedera. Lansia yang rutin melakukan yoga kursi akan memiliki kualitas tidur lebih baik serta terhindar dari risiko depresi.

  • Dansa: rutinitas olahraga yang terkesan monoton membuat siapa pun mudah bosan, tak terkecuali lansia. Itulah sebabnya lansia sehat yang masih aktif bergerak patut mencoba variasi olahraga yang menarik, salah satunya yaitu dansa. Bergerak sambil diiringi alunan musik akan memberikan pengalaman aktivitas fisik yang lebih menyenangkan. Dansa juga baik bagi lansia yang energik karena membantu menjaga keseimbangan tubuh, memperkuat otot, dan melatih sistem pernapasan. Beberapa jenis dansa yang cocok untuk lansia, antara lain line dance, cha-cha, tango, dan waltz.

  • Pilates: jika dilihat sekilas, pilates sangat mirip dengan yoga meskipun keduanya berbeda. Yoga mengutamakan keseimbangan dan fleksibilitas tubuh, sedangkan pilates bertujuan memperbaiki postur tubuh. Oleh karena itu, pilates cocok untuk lansia karena efektif mengurangi risiko bungkuk seiring bertambahnya usia. Kini, semakin banyak kelas pilates khusus lansia dengan variasi gerakan yang sudah diformulasikan untuk mengurangi risiko cedera.

  • Latihan peregangan: satu lagi rekomendasi olahraga yang tepat bagi lansia adalah latihan peregangan. Para lansia bisa menggunakan alat bantu berupa resistance band untuk melakukan peregangan pada seluruh bagian tubuh, mulai dari leher, tangan, pinggang, hingga kaki. Latihan peregangan secara teratur akan mencegah kekakuan sendi sehingga para lansia tetap dapat aktif bergerak selama menjalani aktivitas sehari-hari.

Tips Penting yang Wajib Diketahui Lansia Sebelum Berolahraga

Olahraga teratur memang penting untuk kebugaran tubuh. Namun, para lansia harus lebih cermat ketika hendak melakukannya supaya tidak membebani tubuh secara berlebihan. Beberapa hal yang wajib diperhatikan lansia sebelum rutin berolahraga adalah sebagai berikut:

  • Tetapkan durasi olahraga secukupnya. Jangan berolahraga terlalu lama karena hal tersebut berisiko menyebabkan cedera atau kelelahan parah.

  • Gunakan perlengkapan olahraga yang nyaman bagi tubuh supaya leluasa bergerak, misalnya pakaian yang menyerap keringat dan sepatu bertekstur empuk yang tidak membuat kaki nyeri.

  • Jangan lupa melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan usai berolahraga.

  • Siapkan jeda waktu untuk beristirahat pasca olahraga sehingga tubuh punya kesempatan untuk melakukan pemulihan. Misalnya, menyiapkan waktu istirahat satu hari penuh setelah berolahraga dua hari berturut-turut.

  • Usahakan berolahraga dalam komunitas atau didampingi orang-orang terdekat. Hal ini mempermudah lansia untuk mendapat bantuan selama berolahraga, termasuk pertolongan pertama saat mengalami cedera.

  • Penuhi kebutuhan nutrisi harian secara cermat dan konsumsi air dalam jumlah cukup agar selalu mempunyai energi yang mencukupi untuk berolahraga.

Tetap aktif dan bugar kala memasuki usia senja memang menyenangkan. Selain olahraga rutin, lansia sehat dan aktif juga harus melindungi diri dengan proteksi ekstra berupa asuransi kesehatan untuk mengantisipasi risiko tak terduga. Kehadiran asuransi BCA Life Perlindungan Kesehatan Ultima bisa menjadi jalan keluar terbaik untuk melindungi kesehatan dan kondisi finansial para lansia di zaman modern.

Usia masuk asuransi BCA Life Perlindungan Kesehatan Ultima memiliki rentang yang panjang, yaitu mulai dari 30 hari hingga 70 tahun. Masa pertanggungannya berkisar antara 1 tahun dan bisa diperpanjang secara otomatis hingga tertanggung mencapai usia 99 tahun. Banyak benefit yang bisa diperoleh dari asuransi kesehatan BCA Life ini, seperti manfaat rawat inap dan pembedahan, rawat jalan, perawatan penyakit kritis dan kecelakaan, serta santunan kematian.

Menjalani masa pensiun dengan tenang bukanlah sekadar impian dengan dukungan proteksi asuransi kesehatan persembahan BCA Life. Persiapan masa depan cemerlang ini bahkan bisa dilakukan sejak dini selama masih berada dalam usia produktif.




PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life)

Senantiasa Melindungi Anda #BCALife2023

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan