Hal paling menjengkelkan apa yang ada dalam diri suamimu?
Selain perilaku berantakan di rumah, salah satu hal menyebalkan yang sering dilakukan para suami adalah kebiasaan mendengkur atau ngorok. Jika diuraikan secara sederhana, ngorok bisa didefinisikan sebagai kondisi saat seseorang mengeluarkan suara kasar tanpa disadari sewaktu tidur.
Walaupun terkesan sepele, suami yang ngorok saat tidur memang sangat mengganggu kenyamanan istirahat. Bahkan, gangguan tersebut semakin parah jika suara ngoroknya sangat nyaring dan berlangsung terus-menerus. Kebiasaan ngorok bukan sekadar hal lumrah karena bisa menjadi salah satu gejala sleep apnea yang harus lekas diatasi.
Sleep apnea adalah gangguan sistem pernapasan yang membuat seseorang mengalami henti napas berulang-ulang ketika tidur. Durasi henti napas pada sleep apnea bervariasi, mulai dari hitungan detik hingga lebih dari 1 menit. Biasanya kelainan ini terjadi sebanyak puluhan hingga ratusan kali sepanjang tidur malam.
Ketika seseorang mengalami sleep apnea, otak serta organ tubuh lainnya gagal mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Itulah sebabnya otak memerintahkan tubuh untuk bangun sejenak supaya pernapasan kembali normal. Tahapan ini membuat seseorang seakan tersentak kaget dan terbangun mendadak sewaktu ngorok dalam tidur.
Suara ngorok atau dengkuran sangat keras.
Napas terhenti beberapa kali bahkan intensitasnya terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Pengidap sleep apnea tampak terengah-engah sewaktu menarik napas selama tidur.
Kerap terbangun dari tidur dengan kondisi tersentak seperti orang terkejut. Gejala ini biasanya disadari orang yang tidur sekamar dengan si pengidap.
Bukan cuma terjadi sewaktu tidur, gejala-gejala sleep apnea pun ini juga bisa terjadi ketika sudah bangun tidur:
Sering bangun mendadak di tengah tidur disertai sesak napas.
Mulut kering, sakit tenggorokan, dan atau nyeri kepala ketika bangun tidur.
Tubuh terasa lelah saat bangun tidur meskipun durasi tidur sudah optimal.
Sulit berkonsentrasi dan kerap mengantuk pada siang hari.
Suasana hati tidak stabil sehingga mudah resah dan marah.
Masalah sleep apnea kerap terjadi akibat beberapa faktor penyebab sebagai berikut:
Sebagian orang memiliki struktur otot belakang tenggorokan yang kendur sehingga rentan membuat saluran pernapasan menyempit. Kondisi otot yang rileks membuat jalan napas tertutup sehingga kadar oksigen dalam darah jadi menurun. Faktor penyebab ini tergolong sebagai warisan genetik yang membuat orang bisa mengalaminya secara turun-temurun dalam keluarga.
Tubuh yang kelebihan berat badan membuat lemak cenderung menumpuk di daerah saluran pernapasan atas sehingga berisiko menghambat saluran pernapasan.
Faktanya, laki-laki memiliki risiko sleep apnea lebih besar daripada perempuan karena lingkar lehernya lebih besar dan saluran faringnya lebih panjang. Namun, wanita yang mengalami obesitas dan atau sudah memasuki masa menopause juga mengalami peningkatan risiko gangguan kesehatan tersebut.
Gangguan kesehatan yang mengakibatkan hidung tersumbat (misalnya struktur tulang hidung bengkok, rhinitis alergi, dan sinusitis) juga bisa menyebabkan sleep apnea.
Para perokok mengalami risiko sleep apnea 3 kali lebih besar daripada orang yang tidak merokok. Hal ini terjadi karena rokok meningkatkan jumlah cairan sekaligus memicu peradangan pada saluran pernapasan atas.
Kaum lansia lebih rentan mengalami sleep apnea dibandingkan orang-orang dari kalangan usia lebih muda.
Proses diagnosis sleep apnea dilakukan melalui tes khusus, meliputi:
Pengujian ini bisa dilakukan di rumah dengan arahan khusus dari dokter. Biasanya dokter meminta pasien mengukur detak jantung, kadar oksigen dalam darah, aliran udara, serta pola pernapasan selama tidur. Kalau hasil tes home sleep menunjukkan kondisi normal tetapi gejala sleep apnea masih terjadi, maka dokter akan menyarankan metode tes polysomnography.
Tubuh akan dihubungkan ke sejumlah alat yang memantau aktivitas jantung, pola pernapasan, paru-paru, otak, kadar oksigen dalam darah, serta gerakan lengan dan kaki. Hasil rekaman alat tersebut akan dijadikan bahan analisis untuk menentukan apakah seseorang mengalami sleep apnea atau tidak.
Belum banyak orang yang tahu kalau sleep apnea menyebabkan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung. Saat pengidap sleep apnea mengalami henti napas, kadar oksigen dalam darahnya menurun sehingga membuat tubuh memunculkan gejala stres. Salah satu reaksi stres yang terjadi adalah jantung berdebar lebih cepat dari kondisi normal serta penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, tekanan dan volume darah meningkat hingga memicu serangan jantung yang berujung kematian.
Gangguan tidur berupa sleep apnea memang terkesan sepele sehingga kerap diabaikan. Padahal, dampaknya sangat fatal jika tidak ditangani secara intensif. Hari jantung sedunia yang diperingati pada tanggal 29 September setiap tahun hendaknya menjadi momentum bagi kita untuk lebih peduli terhadap kesehatan jantung, termasuk masalah kesehatan sederhana seperti sleep apnea.
Kamu tak perlu terlalu resah jika saat ini suamimu termasuk orang yang sering ngorok bahkan cenderung mengalami sleep apnea. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan tersebut, antara lain:
Pola hidup sehat yang wajib dialami pengidap sleep apnea, yaitu diet sehat agar berat badan ideal, tidur cukup dengan posisi tubuh menghadap samping, menghentikan kebiasaan merokok, serta olahraga teratur. Konsistensi hidup sehat akan membuat siapa pun terbebas dari risiko sleep apnea.
Dokter merekomendasikan beberapa jenis terapi sleep apnea berdasarkan tingkat keparahannya, seperti Continuous Airway Pressure (CAP), Mandibular Advancement Device (MAD), serta Bilevel Positive Airway Pressure (BPAP). Beragam terapi tersebut bertujuan menguatkan posisi otot di sekitar langit-langit mulut dan faring agar tidak menghalangi pernapasan.
Jenis operasi yang bertujuan mengatasi sleep apnea terbilang beragam, seperti pengangkatan tonsil (tonsilektomi), pemindahan posisi rahang atas dan rahang bawah, pembuatan saluran pernapasan baru, bedah untuk meluruskan batang hidung yang bengkok, serta implan plastik pada langit-langit mulut.
Bermacam-macam perangkat khusus kini tersedia bagi pengidap sleep apnea. Ada yang berfungsi menahan lidah, stimulator saraf untuk mengatur gerakan lidah, dan ada pula yang fungsinya menahan rahang atas dan rahang bawah. Semua perangkat itu punya kegunaan yang sama, yaitu memperlancar kinerja saluran pernapasan atas.
Risiko gangguan kesehatan memang bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja, tak terkecuali orang yang konsisten menjalani pola hidup sehat. Inilah yang membuatmu harus lebih peka mengenali gangguan kesehatan sekecil apa pun pada diri sendiri, pasangan, dan anggota keluarga lainnya, termasuk masalah ngorok yang berlarut-larut. Selain pola hidup sehat, bentuk proteksi lainnya berupa asuransi kesehatan juga sangat esensial untuk melindungi diri sendiri dan keluarga dari masalah kesehatan sekaligus guncangan finansial.
Bila kamu butuh info lanjut tentang asuransi kesehatan berkualitas, bergegaslah mengunjungi website https://www.bcalife.co.id untuk mencari tahu tentang BCA Life Perlindungan Kesehatan Ultima. Asuransi unggulan BCA Life ini siap memberikan perlindungan menyeluruh sampai tertanggung berusia 99 tahun.
Lebih hebatnya lagi, wilayah pertanggungannya mencakup rumah sakit di seluruh dunia (kecuali Amerika Serikat). Dengan demikian, kamu tak akan kesulitan mencari rumah sakit jantung rekanan BCA Life atau fasilitas kesehatan untuk penyakit lainnya di dalam maupun luar negeri.
Mulai sekarang, percayakan proteksi kesehatan keluarga pada BCA Life Perlindungan Kesehatan Ultima. Niscaya rencana masa depan keluarga yang telah kamu susun bersama pasangan dapat direalisasikan dengan baik kalau kamu dan si dia senantiasa sehat.
Dipasarkan melalui Credit Life
PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Copyright © 2024 PT Asuransi Jiwa BCA
Kebijakan Privasi NOW Kebijakan Privasi Kebijakan Keamanan Data Syarat dan Ketentuan