Tahapan Kehidupan

Terapin Gaya Hidup Minimalis, Keuangan Keluarga Jadi Irit & Anti Boncos!

Gaya hidup minimalis telah menjadi tren global yang tidak hanya memengaruhi cara seseorang merancang ruang mereka, tetapi juga menjadi fondasi bagi para keluarga pemula untuk mengatur keuangan yang efektif. Dalam konteks ini, Jepang telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam mengadopsi prinsip minimalis untuk mencapai keseimbangan keuangan yang lebih baik.

Minimalisme adalah suatu filosofi hidup yang menekankan pada kebutuhan esensial dan penolakan terhadap konsumsi berlebihan. Hal ini dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk desain interior, gaya pakaian, bahkan yang relevan dalam konteks finansial.


Apa Itu Gaya Hidup Minimalis?

Gaya hidup minimalis adalah pendekatan yang menekankan kesederhanaan, fokus pada esensi, dan mengurangi distraksi dalam berbagai aspek kehidupan. Prinsip dasarnya melibatkan keputusan yang hati-hati terhadap barang-barang fisik maupun pengalaman dengan menitikberatkan pada kualitas daripada kuantitas.


Selain itu, minimalisme bukan hanya tentang tata ruang, tetapi juga melibatkan penyederhanaan dalam aspek-aspek seperti keuangan, hubungan, dan waktu. Dengan mengurangi beban material dan komitmen yang tidak perlu, orang yang mengikuti gaya hidup minimalis bertujuan untuk mencapai kebebasan, ketenangan batin, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar bermakna dalam kehidupan mereka.


Gaya hidup minimalis juga menekankan pentingnya keberlanjutan dan kesadaran lingkungan. Penganut minimalis berusaha untuk menghindari konsumsi berlebihan, memilih barang-barang yang tahan lama, dan merangkul praktik-praktik yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, gaya hidup minimalis tidak hanya memengaruhi aspek internal kehidupan individu, tetapi juga menciptakan dampak positif dalam skala yang lebih besar melalui perilaku yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.



Mengapa Hidup Minimalis Bermanfaat bagi Keluarga Pemula


Bagi keluarga pemula, mengejar barang yang konsumtif adalah siklus tak berujung. Selalu ada mobil yang lebih bagus untuk dibeli, kapal yang lebih besar, rumah yang lebih besar, atau jet pribadi yang lebih cepat.


Di awal pernikahan, keputusan ini akan terlihat sebagai tantangan yang besar, tetapi ketika kalian memutuskan untuk mememilih gaya hidup minimalis. Hidup pernikahan kalian akan lebih minim stres, sejahtera, dan bahagia.


1. Mengurangi stres dan kecemasan


Ilmu pengetahuan menemukan korelasi langsung antara kekacauan dan kortisol, hormon stres utama tubuhmu. Dalam satu penelitian, wanita dengan rumah berantakan lebih mungkin memiliki tingkat kortisol yang tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki rumah rapi. Penelitian lanjutan juga menunjukkan bahwa wanita dengan rumah rapi memiliki suasana hati yang lebih baik dan hormon stres yang lebih rendah.


Jika stres tidak ditindaklanjuti, tubuh kamu bisa mengalami kecemasan, depresi, masalah pencernaan, sakit kepala, nyeri otot, penyakit jantung, masalah tidur, penambahan berat badan, gangguan kognitif, dan lainnya. Karena dari itu, gaya hidup minimalis dapat mengurangi perasaan stres dan kecemasan serta membantu menjaga keseimbangan tingkat kortisol.


2. Produktivitas dan fokus meningkat


Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak objek fisik yang kamu lihay, semakin keras otakmu bekerja untuk menyaringnya. Hal ini bisa berdampak kepada meningkatnya rasa lelah dan mengurangi produktivitas dari waktu ke waktu. Sebaliknya, penelitian menunjukkan bahwa menyederhanakan barang-barang dapat meningkatkan produktivitas dan fokus.


3. Kebahagiaan dan kepuasan meningkat


Satu penelitian menemukan bahwa mengeluarkan uang untuk membeli pengalaman (misalnya, pergi berlibur atau menonton film) dapat menghasilkan lebih banyak kebahagiaan dan perasaan positif dibandingkan dengan membeli barang fisik. Peneliti percaya bahwa pengalaman dapat membuat orang lebih bahagia karena mereka lebih terbuka untuk reinterpretasi positif dan lebih banyak berkontribusi pada interaksi sosial dalam tiap individu.



Gaya Hidup Minimalis Orang Jepang


1.  Hidup Rapi dan Simple


Pertama, segala sesuatu harus terorganisir dengan baik. Bisa dimulai dengan mengurutkan barang-barang yang udah tidak kamu pake lagi. Kamu bisa coba metode 90/90, apakah barang itu dipake dalam 90 hari terakhir, atau bakal dipake lagi dalam 90 hari ke depan? Kalau jawabannya nggak, berarti barang itu udah nggak kepake. Nah, barang tersebut bisa kamu buang, jual, atau disumbangin ke yang beneran butuh.


2.  Ganti Barang Jika Sudah Tidak Layak


Kalau sepatu atau baju udah nggak bisa dipake, nggak perlu disimpan di lemari. Lebih baik kamu beli yang baru untuk gantiin barang yang udah nggak layak pakai itu.


3.  Rapikan Rumah Sesering Mungkin


Jangan lupa untuk rapikan rumahmu secara reguler. Bisa seminggu sekali, dua minggu sekali, atau sebulan sekali. Biar kita tahu kalau ada barang numpuk dan nggak kepake lagi, bisa langsung dibuang atau dijual.


4.  Kurangi Isi Lemari


Cek isi lemarimu sesering mungkin. Pasti ada beberapa pakaian yang bisa kamu preloved atau kita hibahkan. Pakai aja yang bener-bener kita butuhin. Jadi, lemarimu bakal keliatan lebih longgar.


5.  Jangan Terjebak Diskon dan Promo


Nah, yang terakhir ini penting banget! Terutama buat kamu yang sedang menata keluarga minimalis di awal pernikahan. Jangan tergoda sama harga diskon dan promo. Kebanyakan barang yang lagi diskon itu sebenernya nggak kita butuhin. Jadi, tahan diri biar bisa hidup minimalis ala Orang Jepang.



Strategi Gaya Hidup Minimalis untuk Keuangan Keluarga


1. Beli Sesuai Kebutuhan dan Prioritas


Biar lebih rapi ngatur keuangan keluarga, ada baiknya kita nggak impulsif dalam belanja. Maksudnya, kamu bisa beli barang yang bener-bener dibutuhin dan hanya diprioritaskan. Contohnya, kalo lagi pengen beli gadget baru, tanya dulu ke diri sendiri, "Beneran butuh atau cuma pengen doang?" Ini bisa bantu kamu untuk ngirit uang buat hal-hal yang lebih penting. Intinya, jangan sampe belanja kayak lagi balapan kejar tayang, tapi beli yang emang beneran kita perlukan.


2. Pilih Produk Berkualitas Agar Lebih Awet


Buat yang baru nyemplung di dunia keuangan keluarga dan sedang berbelanja, mendingan pilih yang berkualitas. Meskipun harganya mungkin agak mahal di awal, tapi sebenernya ini bisa jadi investasi buat jangka panjang. Misalnya, kalo beli sepatu, mendingan pilih yang tahan lama daripada yang murah tapi cepet rusak. Jadi, bisa hemat uang dan ngurangin sampah.


3. Lebih Fokus pada Tujuan Keuangan


Buat keluarga pemula, kamu bisa fokus sama tujuan keuangan. Jadi, gak cuma beli seenaknya aja tapi punya target yang jelas. Bayangin aja, dengan punya target keuangan, kamu bisa lebih hemat, terhindar dari utang, dan lebih banyak uang buat ditabung atau diinvestasiin. Kamu bisa mulai dengan ngatur keuangan keluarga setiap bulannya.


Selain gaya hidup minimalis, pastikan juga keberlanjutan keuangan keluarga dengan memberikan warisan yang sudah kamu persiapkan untuk masa depan. Penting untuk membeli produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan prioritas. Asuransi seperti BCA Life Heritage Protection tidak hanya memberikan perlindungan finansial untuk keluargamu, tetapi juga menjamin keberlanjutan kejayaanmu ketika tidak bersama mereka sampa usia 99 tahun.


PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life)

Senantiasa Melindungi Anda #BCALife2023

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan