Di usia senja, banyak orang tua mengalami kesulitan tidur yang disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan yang mereka hadapi. Masalah tidur ini bukanlah hal yang bisa dianggap remeh karena tidur berkualitas penting untuk kesehatan fisik dan emosional. Tidur yang cukup membantu memperbaiki konsentrasi, pembentukan memori, serta memungkinkan tubuh memperbaiki kerusakan sel dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Kurang tidur dapat meningkatkan risiko depresi dan mereka rentan terkena penyakit seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker. Memahami penyebab masalah susah tidur ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas tidur yang berdampak pada kualitas hidup para lansia. Simak pembahasannya pada artikel di bawah ini!
Jam internal tubuh, atau yang dikenal sebagai ritme sirkadian, berperan penting dalam mengatur siklus tidur dan bangun seseorang. Seiring bertambahnya usia, ritme sirkadian ini bisa menjadi kurang efektif. Akibatnya, orang tua mungkin mengalami kesulitan untuk tertidur, sering terbangun di malam hari, dan bangun terlalu pagi. Perubahan ini dapat menyebabkan tidur yang terfragmentasi dan kurang menyegarkan.
Melatonin adalah hormon yang mengatur siklus tidur. Pada usia senja, tubuh memproduksi lebih sedikit melatonin. Hal ini bisa menyebabkan insomnia atau kesulitan untuk tidur. Kurangnya melatonin membuat tidur menjadi lebih ringan dan lebih mudah terganggu oleh faktor-faktor eksternal.
Banyak kondisi medis yang lebih umum terjadi pada usia lanjut dapat mengganggu tidur. Misalnya, apnea tidur obstruktif, sindrom kaki gelisah, dan refluks asam gastroesofageal (GERD) adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan tidur. Kondisi ini dapat membangunkan orang tua di tengah malam. Tak jarang pula, mereka mengkonsumsi berbagai obat untuk mengatasi kondisi kesehatannya. Beberapa obat memiliki efek samping yang dapat menyebabkan insomnia atau gangguan tidur lainnya.
Stres, kecemasan, dan depresi adalah faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas tidur. Orang tua mungkin lebih rentan mengalami stres dan kecemasan terkait dengan kesehatan, keuangan, atau kehilangan orang yang dicintai.
Bagi orang dewasa, termasuk orang tua, durasi tidur yang disarankan adalah antara 7 hingga 9 jam per malam. Namun, penting untuk diingat bahwa kebutuhan tidur setiap individu bisa berbeda-beda. Karena cara terbaik untuk menilai apakah kita mendapatkan tidur yang cukup adalah dengan memperhatikan bagaimana perasaan kita saat bangun di pagi hari dan sepanjang hari.
Jika sering bangun dengan perasaan lelah dan mengantuk sepanjang hari, ini bisa menjadi indikasi bahwa kita tidak mendapatkan tidur yang cukup atau tidur kita tidak berkualitas. Faktor-faktor seperti sering terbangun di malam hari, sulit tidur kembali setelah terbangun, dan tidur yang tidak nyenyak dapat mempengaruhi kualitas tidur secara keseluruhan.
Pastikan kamar tidur terasa gelap, tenang, dan sejuk. Gunakan tirai tebal untuk menghalangi cahaya, dan pertimbangkan untuk menggunakan ear plugs untuk meredam suara. Kasur dan bantal yang nyaman juga sangat membantu untuk tidur lebih nyenyak.
Tidur dan bangunlah pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Ini membantu mengatur jam internal tubuh dan meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan. Sebelum tidur, ciptakan rutinitas yang menenangkan seperti mandi air hangat atau membaca buku untuk membantu rileks.
Makan makanan sehat dan seimbang. Hindari makan besar 3 jam sebelum tidur, serta batasi konsumsi kafein di sore dan malam hari. Pastikan untuk minum air yang cukup sepanjang hari, tetapi hindari minum terlalu banyak untuk mengurangi intensitas untuk ke kamar mandi.
Olahraga teratur membantu meningkatkan kualitas tidur. Pilihlah aktivitas yang menenangkan seperti yoga atau berenang, namun hindari berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur untuk memastikan tubuh cukup rileks.
Jika kamu memasuki usia senja dan masih mengalami kesulitan tidur meskipun telah mencoba tips di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat membantu menilai apakah ada kondisi medis yang mendasarinya atau memberikan saran terapi yang sesuai. Dengan menerapkan tips-tips ini, diharapkan orang tua dapat menikmati tidur yang lebih nyenyak dan menjaga kesehatan mereka dengan lebih baik di usia senja. Menjaga kualitas tidur yang baik adalah langkah penting untuk memastikan kehidupan sehari-hari tetap optimal dan produktif.
Sebagai langkah tambahan untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko penyakit kritis di usia lanjut, BCA Life Perlindungan Kritis Optima (BCA Life PELITA) dapat menjadi pilihan yang tepat. Produk ini memberikan manfaat signifikan seperti perlindungan terhadap penyakit kritis dari tahap awal hingga akhir, santunan pendapatan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari saat terkena penyakit kritis, serta manfaat tambahan berupa no claim bonus pada akhir tahun polis ke-10. Dengan membayar premi selama 8 tahun, nasabah dapat menikmati perlindungan hingga 10 tahun, memberikan kenyamanan dan perlindungan yang dapat diandalkan bagi masa depan.
PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Copyright © 2024 PT Asuransi Jiwa BCA
Kebijakan Privasi NOW Kebijakan Privasi Kebijakan Keamanan Data Syarat dan Ketentuan