Artikel: Beranda Tahapan KehidupanMasa Pensiun
Tahapan Kehidupan

Ingin Tetap Bugar Saat Pensiun? Begini Cara Memilih Waktu Lari yang Tepat

Memasuki masa pensiun, menjaga kesehatan tetap menjadi prioritas utama. Salah satu cara yang sederhana tapi cukup berdampak besar adalah lari. Manfaat lari untuk lansia tidak sekadar menjaga tubuh tetap bugar, namun juga memberikan efek positif bagi pikiran serta suasana hati. Meski terdengar ringan, waktu pelaksanaan punya pengaruh yang berbeda. Pagi atau sore? Ternyata masing-masing punya keunggulan tersendiri.

Manfaat Lari untuk Lansia

1. Lari Pagi: Bantu Lansia Memulai Hari dengan Energi Positif

Menghirup udara segar sambil melangkahkan kaki di pagi hari bisa jadi momen yang menyenangkan. Saat dunia masih sepi dan sinar mentari baru muncul, tubuh diberi kesempatan untuk ‘bangun’ secara perlahan. Lari pagi memicu pelepasan hormon endorfin yang dikenal mampu meningkatkan perasaan bahagia. Selain itu, aktivitas fisik ringan saat matahari terbit dapat membantu mengatur pola tidur agar lebih teratur. Metabolisme juga terbantu bergerak sejak awal, membuat tubuh lebih siap menjalani hari.

2. Lari Sore: Waktu Tepat Melepas Ketegangan setelah Aktivitas Seharian

Setelah seharian beraktivitas, mungkin merawat cucu atau sekadar berjalan di sekitar rumah, sore hari menjadi waktu ideal untuk me-reset pikiran. Lari menjelang petang bisa menjadi semacam cool down alami. Suhu tubuh lebih hangat pada waktu ini, otot pun cenderung lebih lentur sehingga risiko cedera menurun. Bagi yang merasa kurang nyaman beraktivitas saat pagi buta, sore menjadi pilihan yang lebih ramah dan tetap membawa segudang manfaat.

3. Bantu Jaga Semangat dan Konsistensi

Menjaga semangat berolahraga kadang lebih mudah jika dilakukan bersama. Mengajak pasangan, sahabat lama, atau tetangga sebaya untuk berlari dapat menciptakan rutinitas yang menyenangkan. Percakapan ringan sepanjang jalan membuat waktu terasa lebih cepat, bahkan menambah semangat. Selain menjaga kesehatan, momen ini pun bisa mempererat hubungan sosial yang kerap memudar setelah pensiun.

Waktu yang Harus Dihindari untuk Lari

1. Hindari Lari Menjelang Siang Hari bagi yang Memiliki Masalah Jantung atau Pernapasan

Saat matahari sudah mulai terik, suhu udara bisa melonjak drastis. Bagi lansia yang memiliki riwayat penyakit jantung atau gangguan pernapasan, kondisi ini bisa menjadi pemicu keluhan. Lebih baik memilih waktu yang lebih sejuk agar tubuh tidak dipaksa bekerja terlalu keras.

2. Setelah Makan Berat

Selesai menyantap makanan, tubuh sedang sibuk mencerna. Memberi jeda setidaknya satu hingga dua jam sebelum mulai berlari akan membantu menghindari kram atau rasa tidak nyaman pada perut. Memberi waktu tubuh untuk mencerna makanan juga memastikan energi terpakai secara optimal saat beraktivitas.

3. Saat Cuaca Buruk atau Udara Terlalu Dingin

Ketika hujan turun atau suhu terlalu rendah, udara bisa menjadi penghalang pernapasan yang nyaman. Kelembaban tinggi atau angin dingin berpotensi memicu sesak, terutama bagi yang sensitif terhadap perubahan cuaca. Lebih bijak menunda kegiatan lari sampai kondisi kembali bersahabat.

4. Saat Kondisi Tubuh Sedang Tidak Fit atau Sedang Minum Obat Tertentu

Tubuh selalu memberi sinyal saat butuh istirahat. Jika terasa lesu, pusing, atau sedang dalam pengaruh obat tertentu yang membuat mengantuk, ada baiknya menunda lari hari itu. Memaksakan diri justru bisa menimbulkan risiko yang tidak perlu.

5. Terlalu Larut Malam

Berolahraga terlalu malam, apalagi di atas jam delapan, bisa berdampak pada kualitas tidur. Tubuh yang justru aktif mendekati waktu istirahat bisa membuat mata sulit terpejam. Selain itu, lingkungan yang gelap menambah risiko jatuh atau tersandung.


Jadi, pagi atau sore? Keduanya baik, tinggal sesuaikan saja dengan kenyamanan dan kebiasaan harian. Joging di usia lanjut bukan hanya soal menjaga tubuh tetap aktif, tapi juga bagian dari cara merawat kualitas hidup secara menyeluruh. Aktivitas ini bisa membantu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan suasana hati, serta memperkuat otot dan persendian, yang sangat penting agar tetap mandiri dan produktif di masa pensiun.


Namun, seiring bertambahnya usia, risiko penyakit kritis pun meningkat. Di sinilah pentingnya memberikan perlindungan ekstra untuk diri sendiri dan keluarga tercinta. BCA Life Perlindungan Kritis Optima (BCA Life PELITA) hadir sebagai asuransi jiwa berjangka yang memberikan manfaat lengkap, mulai dari perlindungan penyakit kritis sejak stadium awal hingga akhir, santunan pendapatan, hingga manfaat meninggal dunia.


Lebih menarik lagi, kamu cukup bayar selama 8 tahun untuk mendapatkan perlindungan hingga 10 tahun. Kini, kamu juga bisa beli asuransi online dan mengelolanya dengan mudah karena tersedia fitur klaim mudah via aplikasi Now by BCA Life. Solusi ini cocok untuk kamu yang ingin melengkapi gaya hidup aktif dengan asuransi kesehatan, asuransi jiwa, sekaligus memastikan ada asuransi untuk masa depan yang siap menghadapi berbagai risiko hidup.

PT Asuransi Jiwa BCA

Senantiasa Melindungi Anda #JanganTungguNanti

PT Asuransi Jiwa BCA berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

Copyright © 2025 PT Asuransi Jiwa BCA

Kebijakan Privasi NOW Kebijakan Privasi Syarat dan Ketentuan