Tahapan Kehidupan

Lansia Siaga Pasti Cermat Mengatur Warisan untuk Masa Depan Keluarga

Masa depan keluarga yang cerah dan bebas hambatan finansial tentu jadi dambaan setiap orang. Keinginan tersebut membuat sebagian besar orang bekerja atau berbisnis lebih giat supaya generasi penerusnya tidak mengalami kesulitan seperti yang dialami diri sendiri sewaktu muda. Upaya membebaskan anak cucu dari jeratan generasi sandwich memang sudah menjadi prestasi tersendiri. Namun, alangkah lebih baik lagi bila ada warisan untuk masa depan yang siap menjadi bekal bagi anak cucu.

Hingga kini banyak orang beranggapan bahwa anak berbakti tidak akan berusaha mendapatkan harta warisan dengan berbagai cara, terutama ketika sang orang tua masih hidup. Kendati demikian, bukan berarti kamu tidak perlu mengatur warisan secara cermat saat memasuki usia senja. Pembagian warisan yang jelas justru penting sebagai salah satu upaya menjaga keharmonisan hubungan dan kondisi finansial keluarga di masa depan.

Mengenal Definisi Warisan

Warisan adalah sejumlah harta yang diberikan kepada generasi penerus (anak, cucu, keponakan, dan lainnya) saat seseorang meninggal dunia. Jenis warisan yang ditinggalkan biasanya berupa uang tunai, logam mulia atau perhiasan emas, aset properti (rumah, tanah, ruko dan sebagainya), serta bentuk investasi lainnya.

Pembagian harta warisan bisa dilakukan berdasarkan beberapa ketentuan, yaitu hukum agama, hukum negara, dan hukum adat. Namun, tak menutup kemungkinan bila pembagian warisan disepakati berdasarkan perundingan dan persetujuan seluruh anggota keluarga.

Beragam Manfaat Mengatur Pembagian Warisan

Pembagian warisan sesuai aturan yang berlaku dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:

  • Mendukung kestabilan finansial anggota keluarga

Warisan menjadi salah satu solusi untuk mendukung kestabilan finansial anggota keluarga. Nantinya, anggota keluarga yang sedang berutang atau mengalami guncangan finansial lainnya dapat memanfaatkan warisan untuk mengatasi gangguan tersebut. Persiapan esensial yang mesti dilakukan jauh hari sebelum membagi warisan adalah memberikan teladan tentang cara mengatur keuangan yang baik. Literasi finansial akan membuat seseorang lebih teliti mengelola finansial sehingga warisan yang didapat bisa dikelola secara efektif.

  • Mengurangi konflik antara anggota keluarga

Pembagian warisan yang disiapkan sejak jauh hari dapat menjadi salah satu rahasia hubungan lansia bahagia dengan generasi penerusnya. Tak dapat dipungkiri bila warisan kerap menjadi biang keladi konflik antara anggota keluarga. Risiko ini bisa diminimalkan bila kamu sudah menyiapkan pembagian warisan yang jelas. Dengan demikian, setiap anggota keluarga wajib menghormati keputusanmu sebagai pemilik aset. Tak ada anggota keluarga yang rentan ditindas dalam hal perolehan warisan sebab seluruh ketentuan pembagiannya sudah diatur secara detail.

  • Menjaga kelangsungan bisnis keluarga

Bisnis keluarga yang sudah dijalankan sejak lama biasanya menjadi tumpuan hidup bagi seseorang maupun anak cucunya. Kesuksesan tersebut tentu tak boleh dibiarkan hancur begitu saja hanya karena sang perintis meninggal dunia. Bila kamu sedang berada dalam posisi tersebut, berarti kamu harus mulai memikirkan tentang siapa yang berhak dan punya kemampuan mengelola bisnis tersebut dengan baik. Warisan berupa bisnis keluarga bisa berkembang menjadi lebih besar lagi jika dilanjutkan oleh penerus yang kompeten.

  • Memberikan rasa tenang bagi diri sendiri

Urusan warisan memang sering menimbulkan rasa gelisah di kalangan lansia. Kekhawatiran bila warisan menjadi penyebab perselisihan dalam keluarga memang wajar terjadi. Itulah sebabnya pembagian warisan mesti dilakukan secara adil supaya seluruh anggota keluarga bisa mendapatkan bagian yang sepantasnya.

Langkah-Langkah Mengatur Pembagian Warisan

Pembagian warisan memang harus dipertimbangkan secara matang sejak jauh hari dengan melakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Melunasi semua utang terlebih dahulu

Hal pertama yang wajib kamu lakukan jika ingin menyiapkan pembagian arisan adalah melunasi semua utang terlebih dahulu. Tahapan ini membuat harta warisanmu siap dibagi tanpa harus dipotong utang yang belum dibayar. Hasil dari jumlah aset yang sudah dikurangi sejumlah utang dan cicilan adalah nilai dari asetmu yang sesungguhnya.

  • Mengamati kondisi keluarga

Proses pembagian warisan antara satu keluarga dengan keluarga lain jelas berbeda. Mengenal kondisi keluarga merupakan langkah antisipasi untuk menentukan porsi warisan sekaligus menjaga sejumlah aset yang telah dimiliki. Jika kamu mempunyai bisnis keluarga yang sudah berkembang pesat, pastikan bahwa setidaknya ada satu pewarismu yang dapat mengambil alih urusan tersebut secara bijaksana.

  • Menentukan ahli waris

Usai mencermati kondisi keluarga, langkah selanjutnya adalah menentukan siapa saja ahli waris yang berhak mendapatkan warisan. Pada umumnya, anak dan cucu adalah pihak yang diprioritaskan dalam hal warisan. Kendati demikian, bukan mustahil bila pihak lain seperti menantu atau keponakan juga mendapat bagian karena mahir mengelola keuangan atau memberikan banyak kontribusi dalam kehidupanmu selama ini.

  • Menulis surat wasiat

Jika kamu ingin membagi warisan dengan pertimbangan pribadi terlepas dari hukum yang berlaku (hukum negara, agama, dan adat), berarti kamu wajib menulis surat wasiat. Surat tersebut berisi informasi seputar jenis harta yang akan dilimpahkan, penerima harta, serta proses pendistribusiannya.

  • Mencari penyedia jasa perencana waris

Pembagian warisan kadang kala memang tidak semudah apa yang dibayangkan. Jumlah aset yang besar serta anggota keluarga yang banyak membuat pertimbangan pembagian warisan harus dilakukan dengan tepat. Jika kamu merasa kesulitan membagi warisan dan menulis surat wasiat, sebaiknya kamu mencari penyedia jasa perencana waris untuk berkonsultasi tentang hal tersebut. Jasa perencana waris akan memberikan sejumlah saran untukmu setelah membantu meninjau kondisi keluarga serta aset yang kamu miliki.

  • Membuat surat keterangan hak waris

Surat wasiat biasa kerap kali tidak cukup untuk mengatur pembagian warisan. Kalau kamu ingin pembagian warisan bersifat valid menurut ketentuan hukum, maka kamu mesti membuat surat keterangan hak waris. Isi surat akan menerangkan kalau sejumlah ahli waris yang kamu tunjuk benar-benar berhak atas harta yang disiapkan. Di samping itu, surat keterangan hak waris juga bermanfaat untuk mengurus hal-hal administratif bersangkutan dengan warisan, misalnya balik nama aset properti. Jangan lupa memberitahu anggota keluarga tentang keberadaan surat keterangan hak waris yang disimpan secara aman, misalnya notaris.

  • Lakukan evaluasi minimal setahun sekali

Keputusan pembagian warisan serta ahli waris yang hendak menerimanya harus dievaluasi setidaknya setahun sekali. Proses evaluasi ini penting karena bisa saja terjadi perubahan jumlah aset atau ahli waris seiring berjalannya waktu.

Tak hanya urusan warisan yang penting untuk dipersiapkan, perlindungan terhadap kesehatan diri sendiri dan keluarga pun sangat esensial. Jangan sampai para lansia mengabaikan kepemilikan asuransi kesehatan full cover untuk mengantisipasi risiko tak terduga dari segi kesehatan maupun kestabilan finansial.

Soal urusan asuransi kesehatan, kini ada BCA Life Perlindungan Kesehatan Ultima yang siap menjadi solusi terbaik. Asuransi BCA Life ini memiliki syarat usia masuk dari 30 hari hingga 70 tahun. Cakupan proteksinya sangat luas, antara lain manfaat rawat inap, rawat jalan, penyakit kritis, pembedahan, hingga kecelakaan. Manfaat tahunan asuransi BCA Life Perlindungan Kesehatan Ultima mencapai nilai Rp15 miliar dengan booster hingga Rp45 miliar. Mari dapatkan proteksi menyeluruh dari asuransi kesehatan terbaik untuk mengurangi risiko guncangan finansial yang berpengaruh pada warisan.

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life)

Senantiasa Melindungi Anda #BCALife2023

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan