Tahapan Kehidupan

5 Cara Mengatur Uang Orang Tua Ini Bisa Mempengaruhi Pemahaman Finansial Anak

wDalam mengelola keuangan, orangtua perlu bijak untuk meminimalisir kesalahan. Meskipun kesalahan bisa saja tak terhindarkan, orangtua dapat mendidik anak untuk selalu berhati-hati dalam urusan finansial. Sebab sebelum mandiri di umur dewasa, orang tua memiliki keterikatan yang sangat dekat dengan anaknya, sehingga kepribadian dan kebiasaan orang tua akan mudah ditiru anak, termasuk dalam cara menyikapi uang.

Nah, inilah beberapa kesalahan umum dalam mengelola keuangan yang bisa memberi dampak buruk pada anak.

1. Tidak berhemat dan bersikap impulsif

Orang tua yang mengenalkan kebiasaan tidak berhemat, seperti sering membeli barang tanpa rencana, secara berlebihan, atau tanpa mempertimbangkan manfaat, bisa menumbuhkan pola pikir boros yang sama pada diri anak kelak.

Kebiasaan impulsif atau minim pertimbangan ini contohnya, saat orang tua membeli barang diskon secara gegabah dan tidak punya alasan urgensi kebutuhan sebelum memutuskan pilihan. Kemungkinan besar, hal ini dapat menjadi contoh negatif bagi anak terutama pada proses pengambilan keputusan terkait finansialnya di masa depan.

2. Tidak memiliki urutan prioritas keuangan

Setiap keluarga memiliki susunan kepentingannya masing-masing. Dalam hal ini orang tua bisa memberitahu anak tentang apa yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda, agar anak bisa mengerti, bahwa mereka tidak selalu bisa mendapatkan hal yang diinginkan dengan instan. Jika orang tua tidak melakukan hal tersebut, anak pun akan meniru, sehingga bisa merugikan kesehatan keuangannya saat dewasa.

Orang tua perlu memiliki keterampilan merencanakan keuangan, dan melatih anak mengatur kebutuhan agar terpenuhi dengan cara membagi uang ke dalam pos-pos keuangan rutin. Contoh kecilnya, bisa dilakukan dengan mengajak anak berlatih mengatur uang jajannya sejak dini.

3. Tidak menerapkan budaya menabung

Orang tua yang selalu membiarkan anaknya mengeluarkan uang dengan mudah dan mempersilahkan meminta kembali saat habis, bisa jadi sedang menciptakan bumerang di masa mendatang. Walau takdirnya terlahir dari keluarga serba berkecukupan, anak pun perlu memiliki kemampuan menghargai uang. Orang tua punya tugas untuk menjadi teladan bagi anak dengan mengajari konsep menabung, misalnya lewat tabungan di rumah. Jadikan kebiasaan ini menarik dengan menyediakan celengan sederhana untuk menyimpan sisa kembalian atau bahkan mengedukasi anak tentang menabung di bank dan berinvestasi sejak dini.

Apabila kebiasaan menabung tidak ditanamkan, anak akan kehilangan kendali saat mengelola uangnya di masa dewasa dan tidak memiliki tabungan dari hasil kerja kerasnya.

4. Tidak terbuka dan menyembunyikan keadaan

Ketika kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja, orang tua perlu memberitahu anak. Hal ini tentu dilakukan sesuai dengan kapasitas anak dalam mengerti situasi yang sedang terjadi. Dengan begitu, orang tua secara tidak langsung telah menunjukkan bahwa perubahan naik turun ekonomi mungkin saja terjadi dan menekankan pentingnya persiapan serta rencana matang dalam menyusun urusan finansial.

Orang tua yang kerap menyembunyikan keadaan bisa membentuk pemikiran anak tentang kehidupan yang selalu mulus tanpa hambatan, hingga membuat mereka tidak siap menghadapi kehidupan yang sebenarnya.

5. Tidak memiliki proteksi

Satu hal lain yang tidak kalah penting dalam mengelola keuangan adalah memiliki proteksi. Terlalu banyak resiko dan kejadian tak terduga yang sulit untuk dihindari. Musibah atau masalah yang bisa mempengaruhi kondisi finansial keluarga bisa ditanggulangi dengan adanya asuransi.

Nah, orang tua yang tidak mempersiapkan proteksi sedini mungkin dapat kehilangan harta dan segala aset yang dimiliki karena biaya besar yang dibutuhkan secara mendadak. Sebaliknya, jika orang tua sudah memiliki proteksi, maka akan menanamkan pentingnya antisipasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari kepada anak.

Asuransi alias proteksi ini sangat penting dimiliki orang tua yang ingin memberikan kehidupan yang nyaman pada keluarga, meski suatu saat nanti sudah tidak lagi bersama mereka. Kalau Anda sedang mencari asuransi jiwa tersebut, pilih BCA Life Heritage Protection.

BCA Life Heritage Protection merupakan warisan bagi kejayaan keluarga dengan masa pertanggungan sampai dengan usia 99 tahun yang dilengkapi berbagai manfaat utama, seperti pinjaman dana dalam keadaan darurat, jaminan manfaat nilai tunai, santunan saat terdiagnosa terminal illness, dan masih banyak lagi. Anda bisa mengetahui lebih lanjut informasi seputar BCA Life Heritage Protection di sini!

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life)

Senantiasa Melindungi Anda #BCALife2023

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan