Berdasarkan data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 yang dilakukan oleh OJK, indeks literasi keuangan Indonesia baru mencapai angka 38,03%.
Padahal literasi keuangan merupakan salah satu aspek terpenting yang wajib dimiliki siapa saja tanpa mengenal batasan usia, terlebih di zaman serba digital seperti sekarang. Semakin tinggi tingkat literasi keuangan seseorang, maka tercapainya tujuan untuk melakukan perencanaan serta pemilihan produk dan jasa keuangan yang lebih baik juga akan semakin besar. Dengan begitu, kualitas hidup pun otomatis dapat meningkat.
Nah, setelah mengetahui urgensi dari literasi keuangan tadi, berikut ini tingkat literasi keuangan dikutip dari situs OJK!
1. Well literate
Tingkatan teratas dari literasi keuangan adalah well literate. Seperti namanya, istilah ini dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan seputar lembaga hingga produk dan jasa keuangan, termasuk apa saja manfaat, risiko, serta fitur yang bisa didapatkan.
Misalnya, generasi milenial yang telah membeli asuransi, investasi, atau produk keuangan lain, dan paham isi dari produk atau jasa yang dibeli agar sesuai dengan kebutuhan.
2. Sufficient literate
Selanjutnya kita beralih ke tingkatan kedua dari atas, yaitu sufficient literate. Orang-orang dalam tingkatan ini umumnya telah mempunyai bekal pengetahuan tentang lembaga hingga produk dan jasa keuangan, termasuk manfaat, risiko, serta fitur yang bisa didapatkan, tetapi belum memiliki keterampilan bagaimana cara menggunakan atau membeli produk dan jasa keuangan itu sendiri.
Beberapa contoh kelompok literasi keuangan di tingkat sufficient literate adalah calon konsumen asuransi, calon investor, atau para pelaku UMKM yang sudah mengetahui informasi dasar seputar produk maupun jasa yang ingin dibeli tapi masih belum yakin cara mendapatkan, mengelola, dan menggunakannya.
3. Less literate
Tingkatan less literate merupakan kelompok yang baru teredukasi sebatas pengetahuan seputar lembaga, produk, dan jasa keuangan, tanpa mengetahui apa saja manfaat, risiko, atau fitur yang bisa didapatkan dari produk atau jasa keuangan yang ada. Pengetahuan pada kelompok dengan tingkat less literate bisa dikatakan hanya meliputi informasi dasar yang umum bagi pemula, misalnya disampaikan melalui pendidikan di sekolah atau kampus.
4. Not literate
Terakhir, tingkatan ini dinamakan kelompok not literate yang artinya belum tersentuh literasi sedikit pun. Tidak ada pengetahuan atau informasi umum seputar lembaga, produk atau jasa keuangan, maupun keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Kelompok yang tinggal di daerah terpencil atau minim penyuluhan merupakan contoh dari tingkatan not literate.
Jadi, Anda ada di tingkatan yang nomor berapa, nih? Nah, jika Anda ingin orang-orang di sekitar memiliki tingkat literasi keuangan yang baik, Anda bisa memulainya dengan bergabung dengan referral program BCA Life. Ajak temanmu dan dapatkan keuntungan yang tak terbatas, karena Anda dan teman-teman Anda bisa sama-sama mendapatkan perlindungan dan penghasilan tambahan. Menarik banget, kan?
Tunggu apa lagi! Yuk, cari tahu informasi lebih lanjut seputar referral program BCA Life disini!
Dipasarkan melalui Credit Life
PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Copyright © 2024 PT Asuransi Jiwa BCA
Kebijakan Privasi NOW Kebijakan Privasi Kebijakan Keamanan Data Syarat dan Ketentuan