Artikel: Beranda Tahapan KehidupanMasa Lajang
Tahapan Kehidupan

Wujudkan Hidup Nyaman dan Berkualitas dengan Prinsip Slow Living

Apakah kamu merasa bahwa akhir-akhir ini hidup berjalan sangat cepat?

Rasanya baru memasuki awal bulan lalu dalam sekejap sudah berganti bulan bahkan tahun. Setiap hari seakan harus berkompetisi dengan orang lain dalam berbagai hal, misalnya mengakses transportasi umum, bekerja, bahkan antre membeli makanan. Hingga pada akhirnya banyak orang tidak sempat menikmati hidup karena terjebak dalam rutinitas yang monoton. Padahal, menjaga kesehatan fisik dan pikiran sangat penting agar bisa menjadi pribadi yang bahagia, kreatif, dan produktif.

Kalau kamu sudah penat dengan kegiatan membosankan yang membuatmu kehilangan tujuan hidup, mungkin ini saat yang tepat untuk menjalani konsep hidup slow living. Mari berkenalan lebih dalam dengan gaya hidup tersebut sebelum kamu mencoba menjalaninya.

Lebih Dekat dengan Konsep Hidup Slow Living

Secara sederhana, slow living dapat diartikan sebagai proses menjalani kehidupan secara santai dan perlahan-lahan di tengah gempuran aktivitas serba cepat di era modern ini. Dengan demikian, orang yang menjalani slow living bisa fokus pada hal-hal kecil yang selama ini lebih sering terabaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep hidup ini mulai dikenal sejak tahun 1980-an di Italia. Kala itu, seorang penulis bernama Carlo Petrini dan sekelompok aktivis berinisiatif membentuk gerakan slow food sebagai bentuk protes terhadap pembukaan gerai makanan cepat saji di pusat kota Roma. Gerakan tersebut bertujuan untuk menjaga kelestarian makanan daerah.

Lambat laun, aksi kampanye slow food terus berkembang hingga ke 150 negara sampai saat ini. Prinsip tersebut dianggap penting untuk mempertahankan proses pembuatan makanan, mengupayakan kelayakan gaji bagi para pekerja, serta memastikan bahwa setiap makanan disajikan dalam kualitas baik. Dengan kata lain, industri makanan sepatutnya tidak hanya mengutamakan rasa dan kecepatan penyajian.

Konsistensi slow food menginspirasi Carl Honoré untuk memperkenalkan konsep slow living dalam buku karangannya yang bertajuk In Praise of Slowness tahun 2004. Sejak saat itu, banyak orang tergugah menjalani gaya hidup tersebut bahkan bergabung dalam komunitas dengan minat serupa. Hidup lebih santai dianggap sebagai solusi efektif untuk menyikapi ritme hidup serba cepat yang rentan menyebabkan stres.

Manfaat Menerapkan Slow Living

Implementasi slow living dalam kehidupan sangat menarik untuk dicoba karena memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:

  • Mempunyai kesempatan mengenal diri sendiri 

Selama ini kesibukan sehari-hari membuat sebagian besar orang tidak memperhatikan diri sendiri. Alhasil, orang-orang tersebut hidup dalam keteraturan yang membosankan tanpa punya kesempatan mengembangkan diri sesuai minat dan bakat. Melalui konsep slow living, setiap orang diajak untuk lebih mengenal diri sendiri sehingga bisa memahami kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Bila kamu makin mengenal diri sendiri selama menjalani slow living, niscaya kamu akan jadi pribadi yang lebih bijaksana, mampu mencintai diri sendiri, dan termotivasi melakukan evaluasi diri.

  • Mengurangi risiko stres

Rutinitas ekstra padat yang mengharuskan orang untuk berkegiatan secara cepat memang melelahkan. Lebih parahnya lagi, hal tersebut meningkatkan risiko stres bila terjadi berkepanjangan dalam jangka panjang. Namun, risiko semacam itu dapat diantisipasi dengan mengusung slow living. Konsep hidup santai membuatmu punya lebih banyak kesempatan untuk beristirahat dan menikmati momen dalam hidup sehingga tidak rentan stres.

  • Membuat fisik dan psikis lebih sehat

Waktu senggang yang cukup banyak selama slow living pada umumnya dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan menyenangkan, seperti berolahraga, bermain dengan hewan peliharaan, meditasi, dan menekuni hobi. Itulah sebabnya orang-orang yang menjalani slow living memiliki fisik dan psikis lebih sehat karena punya waktu untuk memanjakan serta merawat diri sendiri.

  • Meningkatkan keharmonisan hubungan

Niat menjalin silaturahmi atau menghabiskan waktu berkualitas bersama orang terdekat kerap tertunda akibat kesibukan sehari-hari. Bila ingin meningkatkan keharmonisan hubungan dengan keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat lainnya, slow living dapat menjadi solusinya. Nikmati momen kebersamaan dengan orang-orang yang kamu cintai sehingga hubungan makin harmonis satu sama lain. Keharmonisan hubungan dengan orang terdekat akan memancarkan energi positif yang kembali kepada dirimu sendiri.

  • Memberi ruang untuk lebih banyak bersyukur

Menjalani hidup dan berusaha meraih hal-hal yang lebih baik lagi setiap hari seakan tak ada habisnya. Padahal, ternyata masih banyak orang yang hidupnya serba dalam kekurangan tetapi lebih pandai bersyukur. Momentum inilah yang membuat siapapun menjadi pribadi yang lebih baik sewaktu mulai menjalani slow living. Kehidupan santai yang penuh makna membuatmu berkesempatan memahami bahwa segala hal yang telah kamu raih patut disyukuri dan dijaga sebaik-baiknya.

Penerapan Slow Living dalam Kehidupan Sehari-hari

Memulai slow living sebenarnya tidak harus dilakukan secara drastis. Kamu bisa melakukannya perlahan-lahan agar proses adaptasi berlangsung lancar dan menyenangkan. Beberapa contoh penerapan slow living dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

  • Mengutamakan gaya hidup minimalis sehingga tidak membeli sesuatu hanya berdasarkan keinginan melainkan fokus pada kebutuhan.

  • Meluangkan waktu untuk mengembangkan hobi di sela-sela rutinitas harian.

  • Membatasi penggunaan media sosial agar tidak terlalu banyak mengamati pencapaian hidup orang lain.

  • Memprioritaskan waktu tidur yang cukup setiap hari.

  • Menyiapkan waktu untuk berolahraga secara teratur.

  • Melakukan lebih banyak kegiatan bersama keluarga agar keharmonisan terjaga.

  • Menghabiskan lebih banyak waktu untuk beristirahat di akhir pekan atau saat libur.

  • Membatasi diri untuk fokus pada sumber pendapatan utama (bekerja atau berbisnis) agar hasilnya mencukup kebutuhan hidup tanpa mengupayakan pendapatan tambahan (side hustle).

  • Mengonsumsi barang atau produk apa pun secukupnya tanpa perlu mementingkan gengsi semata. Contohnya, mengonsumsi makanan alami dari hasil kebun dan mengurangi konsumsi fast food atau jajanan dari luar rumah.

Anggapan Keliru Seputar Gaya Hidup Slow Living

Hingga saat ini rupanya masih banyak miskonsepsi yang beredar tentang slow living. Beberapa anggapan keliru yang paling sering menimbulkan salah paham seputar konsep tersebut, antara lain:

  • Slow living hanya bisa dilakukan saat tinggal di desa

Tempat tinggal bukanlah halangan untuk meneladani prinsip-prinsip slow living. Sejatinya, konsep hidup tersebut berpusat pada pola pikir seseorang, bukan tentang tempat tinggal semata. Jadi, ketenangan hidup bisa didapatkan tanpa harus tinggal di desa.

  • Slow living adalah alibi yang digunakan para pemalas

Faktanya, slow living bukanlah alasan bagi seseorang untuk malas beraktivitas. Sejumlah kewajiban dalam hidup seperti belajar, berinteraksi dengan orang lain, dan mencari penghasilan harus tetap berjalan dengan baik. Ada serangkaian penyesuaian pribadi ketika berkomitmen menjalani slow living agar eksekusinya tidak membuatmu mengabaikan hal-hal penting dalam hidup.

  • Slow living membuat orang jadi ceroboh dalam menjalani hidup

Orang-orang yang menganut slow living justru memiliki persiapan lebih untuk menyambut masa depan. Jadi, slow living tidak membuat seseorang jadi apatis. Sebaliknya, momen menikmati hidup dilakukan sambil menyiapkan banyak hal untuk mengantisipasi risiko tak terduga. Salah satu persiapan hidup yang tak boleh luput dari perhatian adalah asuransi kesehatan pribadi.

Jika kamu berencana menjalani slow living, jangan lupa untuk melindungi dirimu dengan asuransi kesehatan berkualitas seperti BCA Life Perlindungan Kesehatan Ultima. Produk BCA Life ini bukan sekadar asuransi kesehatan pribadi rawat jalan biasa sebab manfaatnya sangat beragam. Kamu bisa mendapatkan proteksi berupa manfaat rawat jalan, rawat inap, pembedahan, perawatan penyakit kritis, kecelakaan, serta santunan kematian jika memiliki BCA Life Perlindungan Kesehatan Ultima .

Lebih hebatnya lagi, manfaat pertanggungannya mencakup rumah sakit di seluruh penjuru dunia (kecuali Amerika Serikat). Hidup tenang di masa kini dan masa depan akan terwujud sesuai impian dengan dukungan perlindungan menyeluruh dari asuransi BCA Life Ultima.





PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life)

Senantiasa Melindungi Anda

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan