Tahapan Kehidupan

Ini Hal-hal yang Dapat Mendukung Kemerdekaan Ekonomi Indonesia

Kemandirian ekonomi merupakan salah satu ciri besarnya sebuah bangsa yang besar dan merdeka. Tapi tentu negara tak dapat memiliki kemandirian ekonominya sendiri. Sangat diperlukan campur tangan warga negaranya sendiri. Pertanyaannya, sudahkah kita melakukan sesuatu sebagai bentuk dukungan kemerdekaan ekonomi Indonesia?

“Ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country” adalah sebuah pepatah lawas dari mantan Presiden Amerika John F. Kennedy. Pepatah tersebut jelas memberikan makna mendalam. Seolah mengatakan kepada kita untuk memberikan kontribusi kepada negara demi memajukan negara sendiri. Oleh karena itu, untuk menuju kemerdekaan ekonomi yang hakiki kita perlu tahu apa saja kontribusi yang bisa diberikan untuk Indonesia.

1. Taat Membayar Pajak

Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara Indonesia dalam menopang kegiatan perekonomian. Segala bentuk fasilitas umum dan perputaran roda ekonomi yang ada di Indonesia pun berasal dari pendapatan pajak. Bahkan pajak memenuhi sekitar 70% pos penerimaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Karena itu, untuk mendukung kemandirian dan kemerdekaan ekonomi Indonesia kita haruslah taat membayar pajak. Sebab bila kita menunggak bahkan enggan membayar pajak, maka kemandirian ekonomi bangsa ini sudah pasti tak akan terealisasi.

Bila dilihat, rasanya membayar pajak memang agak berat dilakukan karena dapat menguras kantong. Tapi tentu tidak akan terasa demikian bila kita dapat mengelola keuangan dengan baik.

2. Mau Berinvestasi

Selain membayar pajak, berinvestasi juga dapat membantu kemajuan ekonomi Indonesia. Sebab dengan adanya investasi, maka permodalan untuk mendukung berbagai sektor industri akan berjalan, yang juga berdampak pada kemajuan ekonomi secara makro.

Selain itu, dalam ekonomi makro investasi nyatanya menjadi salah satu komponen dari pendapatan nasional Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Dan peningkatan investasi akan sejalan dengan meningkatnya GDP. Sederhananya, bila investasi rendah maka pendapatan nasional GDP pun akan rendah.

Selain berpengaruh pada GDP, investasi juga dapat berpengaruh pada laju perekonomian sebuah negara. Artinya, perlambatan ekonomi akan terjadi bila investasi menurun. Tapi apabila investasi meningkat, maka akan terjadi pembangunan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja dan memutar roda perekonomian.

Berbagai cara untuk berinvestasi dapat dilakukan seperti membeli saham, reksa dana, dan obligasi. Selain dapat membantu kemadirian ekonomi Indonesia, investasi juga berguna bagi masa depan Anda dan keluarga. Agar investasi terukur risikonya, Anda perlu berkonsultasi pada perencana keuangan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

3. Mau Berwirausaha

Peran pengusaha sangat berarti bagi perputaran roda perekonomian nasional. Semakin banyak pengusaha, maka perekonomian Indonesia pun akan stabil dan semakin maju. Bukan hanya pengusaha kelas makro atau skala besar yang dapat berkontribusi pada roda perekonomian Indonesia, tetapi juga skala mikro atau UMKM.

Hal itu dapat terlihat di beberapa tahun ke belakang. Saat laju perekonomian di Indonesia mengalami perlambatan dan berdampak pada sektor bisnis sekala makro, justru sektor bisnis skala mikro atau UMKM tak terlalu merasakannya. Sehingga perputaran uang di skala tersebut masih tetap stabil sekalipun laju ekonomi Indonesia tengah mengalami masa perlambatan.

Keberadaan pengusaha juga dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat membantu menekan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial.

Selain itu, miliki jaminan masa depan dan perencanaan keuangan bagi keluarga sebagai bentuk kemandirian ekonomi keluarga Anda. Karena kemandirian ekonomi keluarga Anda merupakan penyumbang kemandirian ekonomi bangsa. Berikan perlindungan jiwa dan perencanaan keuangan bagi keluarga Anda melalui BCA Life. Hubungi HALO BCA 1500888.

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life)

Senantiasa Melindungi Anda #BCALife2023

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan