Tahapan Kehidupan

Bisakah Keluarga Milenial & Gen Z Beli Rumah Pertama? Ini 4 Tipsnya!

Generasi milenial dan Gen Z kini telah mencapai usia di mana mereka mulai membentuk keluarga besar. Namun, banyak dari mereka menghadapi kesulitan dalam memiliki rumah sebagai tempat tinggal. Hal ini disebabkan oleh dilema besar yang sering mereka alami dalam membeli rumah pertama. Menurut data dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) di tahun 2024, harga rumah di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya, Batam, dan Makassar bisa mencapai puluhan kali lipat dari pendapatan tahunan rata-rata. 

Tidak mengherankan jika banyak dari mereka lebih memilih menyewa rumah atau apartemen dibandingkan membelinya. Hal ini dikarenakan mereka menyukai fleksibilitas untuk berpindah tempat tinggal sesuai kebutuhan dan perubahan gaya hidup tanpa terikat oleh kepemilikan rumah.

Namun, apakah berarti keluarga generasi milenial maupun gen z tidak mungkin memiliki rumah sendiri? Temukan jawabannya serta tips untuk membeli rumah pertama dalam artikel ini!

Mengapa Generasi Z dan Milenial Kian Susah Membeli Rumah?

1. Harga Rumah yang Meningkat Drastis

Harga rumah di Indonesia, khususnya di kota-kota besar, telah melonjak secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa faktor yang menyebabkan seperti adanya inflasi, yaitu kenaikan harga barang dan jasa juga berdampak pada harga properti. 

Ditambah, ada permintaan yang tinggi terutama di lokasi strategis mendorong harga rumah naik. Bersamaan dengan lahan yang semakin terbatas di kota-kota besar mengakibatkan pasokan rumah yang terbatas. 

Kenaikan ini tidak sebanding dengan pendapatan yang didapatkan generasi milenial maupun generasi z. Misalnya, di Jakarta harga rata-rata rumah mencapai 19,76 kali lipat dari pendapatan tahunan. 

2. Generasi Baby Boomers yang Mengoleksi Rumah

Generasi baby boomers, yang saat ini berusia antara 57 hingga 75 tahun, memiliki tingkat kepemilikan rumah yang jauh lebih tinggi dibandingkan generasi milenial dan Z. Dikarenakan generasi baby boomers memiliki lebih banyak waktu untuk menabung dan mengakumulasi kekayaan.

Akibatnya, generasi baby boomers memiliki rumah yang lebih banyak dan beberapa di antaranya bahkan tidak terpakai, seperti yang dilaporkan oleh CNN Business bahwa 28% dari mereka memiliki rumah kosong.

3. Gaji yang Tidak Sesuai dengan Floating Rate KPR

Banyak dari generasi Z dan milenial memilih untuk menggunakan KPR dengan bunga mengambang, di mana suku bunga dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar. Naiknya suku bunga Bank Indonesia belakangan ini telah menyebabkan kenaikan signifikan dalam bunga KPR, membuat angsuran menjadi lebih mahal dan memberatkan mereka yang memiliki pendapatan tidak sebanding.

Kondisi ini memaksa calon debitur untuk membatasi anggaran cicilan KPR maksimal 30% dari penghasilan mereka, agar masih dapat mengalokasikan sisa untuk kebutuhan lain.

Tips Membeli Rumah Pertama untuk Milenial dan Gen Z

Membeli rumah pertama, terutama bagi keluarga milenial dan Gen Z, bisa menjadi sebuah pencapaian yang menantang. Namun, diperlukan perencanaan dan strategi yang tepat. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:

1. Gabung Income Bersama Pasangan 

Dengan menghitung total pendapatan gabungan, pasangan dapat menetapkan anggaran yang realistis untuk pembelian rumah. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan pinjaman KPR dengan nilai lebih besar, sehingga bisa membeli rumah yang lebih baik atau di lokasi yang lebih strategis. Sebagai contoh, jika suami berpenghasilan Rp5 juta dan istri berpenghasilan Rp4 juta, maka dengan menggabungkan penghasilan, mereka bisa mengajukan KPR dengan nilai maksimal Rp1 miliar dibandingkan jika mereka mengajukan KPR secara terpisah.

2. Menetapkan Target Tabungan untuk DP Besar

Uang muka (DP) biasanya minimal 20% dari harga rumah. Semakin besar DP yang kamu persiapkan bersama pasangan, semakin kecil jumlah KPR yang perlu dibayarkan dan semakin ringan angsurannya. Buatlah target tabungan yang realistis dan disiplinlah dalam mencapainya.

3. Melunasi Hutang & Hindari Kredit Konsumtif

Adanya hutang, terutama hutang konsumtif, dapat menghambat kemampuan menabung untuk membeli rumah. Prioritaskan untuk melunasi hutang terlebih dahulu dan hindari mengambil kredit konsumtif baru yang tidak esensial.

4. Pisahkan Rekening Berbeda dengan Metode 50/30/20

Metode 50/30/20 dapat membantu mengatur keuangan dengan lebih baik. Alokasikan 50% penghasilan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk kebutuhan sekunder (gaya hidup), dan 20% untuk menabung dan investasi. Pisahkan rekening untuk menabung dan investasi agar tidak tercampur dengan dana untuk kebutuhan lain.

Dalam mempertimbangkan kemampuan generasi milenial dan Gen Z untuk membeli rumah pertama mereka, terdapat banyak tantangan yang perlu diatasi, mulai dari harga properti yang tinggi hingga keterbatasan dalam menyediakan uang muka yang cukup besar. Meskipun demikian, langkah-langkah seperti menggabungkan pendapatan dengan pasangan, menetapkan target tabungan yang realistis, dan mengelola keuangan dengan bijak dapat membantu mereka mencapai tujuan tersebut.

Untuk melindungi impian memiliki rumah dan memastikan perlindungan keuangan bagi keluarga, BCA Life Heritage Protection hadir sebagai solusi yang tepat. Program asuransi jiwa ini menawarkan kemudahan dalam pembayaran premi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan finansial mu, mulai dari bulanan atau tahunan selama 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun. 

Selain itu, kamu juga dapat memanfaatkan fasilitas pinjaman dana darurat hingga 80% dari Nilai Tunai yang Dijamin jika dibutuhkan. Dengan memilih BCA Life Heritage Protection, kamu dan pasangan tidak hanya mengamankan masa depan finansial keluarga, tetapi juga melangkah lebih dekat menuju impian memiliki rumah sendiri tanpa khawatir akan risiko finansial yang tak terduga.



PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life)

Senantiasa Melindungi Anda #BCALife2023

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan